Cara Pemeriksaan Komponen Alternator

Cara Pemeriksaan Komponen Alternator - Alternator merupakan salah satu komponen yang memiliki peranan penting di sistem pengisian. Dimana Alternator adalah komponen pada sistem pengisian berfungsi mengubah gerakan mekanik ( putaran ) menjadi arus listrik.

Apa sih komponen utama pada sistem pengisian? Tentu saja alternator. Baik pada pengisian sepeda motor maupun mobil alternator tersebut mempunyai fungsi yang sama yakni mengisi arus listrik ke baterai serta menyalurkan seluruh kebutuhan energi listrik ke komponen kelistrikan saat kendaraan telah hidup.

Cara kerja dari komponen ini yakni memanfaatkan medan magnet yang terjadi pada rotor coil, maka akan mengakibatkan terjadinya perpotongan garis - garis gaya magnet yang terjadi pada stator coil yang mengakibatkan timbulnya arus listrik pada stator coil. Arus inilah yang menjadi sumber utama untuk mensuplay tegangan ke baterai dan komponen-komponen kelistrikan yang lain.

Perlu dilakukan perawatan dengan baik supaya alternator dapat bekerja secara maksimal, maka setiap komponen-komponen di dalamnya akan selalu keadaan bagus. Hal ini penting karena apabila terjadi kerusakan pada alternator akan mengakibatkan baterai melemah atau drop dan membuat mobil jadi mogok dan tidak dapat dihidupkan.

 Alternator merupakan salah satu komponen yang memiliki peranan penting di sistem pengisia Cara Pemeriksaan Komponen Alternator
Komponen Alternator

Pemeriksaan Brush

1. Pemeriksaan Panjang Brush

Bagian brush adalah komponen alternator yang dibuat dari bahan karbon. Brush berperan pada pengisian untuk mengalirkan arus listrik dari bagian statis ke komponen dinamis. Adapun fungsi sikat (brush) tersebut adalah mengalirkan arus listrik dimana komponen yang dialiri arus listrik ini terus berputar. Walau demikian kita perlu untuk mengalirkan arus listrik perlu adanya kontak secara fisik.


Sikat yang selalu kontak dengan benda yang berputar membuat brush mengalami keausan. Keausan brush pada tingkat tertentu dapat mengganggu fungsi alternator secara keseluruhan, oleh karena itu harus dilakukan pemeriksaan panjang brush dan menentukan apakah brush masih masuk dalam kategori pantas dipakai.

Pemeriksaan Panjang Brush

Adapun cara melakukan pemeriksaan panjang brush antara lain:

  • Silahkan ambil Vernier caliper/jangka sorong
  • Buat pemeriksaan panjang brush dengan menggunakan pengukur kedalaman dari vernier
  • Pengukuran panjang brush harus dengan posisi yang tepat  
  • Lalu baca hasil pengukuran
  • Bandingkan nilai hasil pengukuran dengan standar spesifikasi/batas limit yang diizinkan pada buku pedoman perbaikan (BPR)
Keterangan: Apabila brush telah parah aus/panjangnya dan dibawah batas limit segera ganti brush dengan yang baru.

Pemeriksaan Bearing

1. Periksa Putaran Bearing
Periksa putaran bearing

Dimana langkah atau cara melakukan pemeriksaan bearing:

  • Cek bearing secara visual, pastikan tidak rusak/mengalami perubahan bentuk
  • Cek putran bearing dengan memutarnya menggunakan tangan
Bearing harus berputar dengan lembut dan secara visual tidak terjadi kerusakan

Keterangan: Apabila putaran bearing kasar/macet dan secara visual terlihat rusak segera lakukan penggantian agar tidak terjadi malfungsi pada alternator.

Pemeriksaan Slip Ring

Slip ring merupakan bagian penting dalam sistem pengisian yang berfungsi sebagai penyalur arus listrik ke kumparan rotor. Pada alternator biasanya terdapat 2 buah slip ring dimana slip ring ini menyatu dengan rotor. Kerusakan yang terjadi pada slip ring akan berpengaruh besar pada fungsi keseluruhan sistem pengisian. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan slip ring.

1. Pemeriksaan Diameter Slip Ring

Cek slip ring

Dimana langkah atau cara melakukan pemeriksaan diameter slip ring:
  • Periksa terlebih dahulu slip ring secara visual
  • Periksa permukaan slip ring apakah halus atau sudah kasar dan rusak
  • Gunakan Vernier caliper/jangka sorong untuk mengukur diameter slip ring
  • Lakukan pemeriksaan diameter slip ring 1 dan slip ring 2
  • Ukur diameter slip ring dengan posisi yang tepat  
  • Baca hasil pengukuran
  • Bandingkan nilai hasil pengukuran dengan standar spesifikasi batas limit yang diijinkan pada buku pedoman perbaikan

Keterangan: Apabila diameter slip ring sudah dibawah batas limit segera lakukan penggantian!

Pemeriksaan Rotor

1. Pemeriksaan Rotor Coil

Rotor adalah bagian yang berputar dalam altenator yang berfungsi untuk membangkitkan medan magnet. Medan magnet pada rotor ini akan bangkit ketika ada arus listrik yang mengalir ke rotor coil. Karenanya perlu dilakukan pemeriksaan dari rotor dan memastikan tidak terjadi kerusakan pada rotor.

Rotor Coil diperiksa

Dimana langkah atau cara melakukan pemeriksaan rotor coil:
  • Ukur menggunakan AVO meter/Multitester
  • Putar selector AVO meter ke posisi OHM (ohm meter)
  • Tempatkan kedua probe (positif dan negatif) pada kedua slip ring
  • Baca hasil pengukuran yang ditunjukan oleh ohm meter
Dalam keadaan seperti ini AVO meter harus menunjukan adanya perubahan nilai yang artinya terdapat kontinuitas.

Keterangan: Apabila AVO meter tidak menunjukkan adanya perubahan nilai, artinya rotor coil dalam keadaan putus (tidak ada hubungan).

2. Pemeriksaan Rotor Core

Periksa rotor Core

Dimana langkah atau cara melakukan pemeriksaan rotor core:
  • Ukur menggunakan AVO meter/Multitester
  • Putar selector AVO meter ke posisi OHM (ohm meter)
  • Tempatkan satu probe ke salah satu slip ring dan satunya lagi ke bagian rotor core
  • Baca hasil pengukuran yang ditunjukan oleh ohm meter
Dalam keadaan seperti ini AVO meter harus menunjukan tidak adanya perubahan nilai yang artinya tidak terdapat kontinuitas. Maka kondisi rotor masih baik.

Keterangan: Apa bila AVO meter menunjukkan adanya perubahan nilai, artinya rotor core dalam keadaan terhubung yang artinya ada kebocoran arus.

Pemeriksaan Stator

Stator merupakan komponen alternator yang akan memotong medan magnet yang dihasilkan oleh rotor coil. Stator pada alternator memiliki fungsi untuk membangkitkan arus listrik AC (Arus bolak balik). 

Stator terdiri dari 2 bagian yaitu stator coil/lilitan dan stator core. Pada kebanyakan kasus sering terjadi short sirkuit pada lilitan yang menyebabkan lilitan menjadi putus. Oleh karena itu pemeriksaan stator perlu dilakukan untuk memastikan tidak terjadi kerusakan.

1. Pemeriksaan Ujung Kumparan Stator

Kumparan stator diperiksa

Dimana langkah atau cara melakukan pemeriksaan ujung kumparan stator:

  • Ukur menggunakan AVO meter/Multitester
  • Putar selector AVO meter ke posisi OHM (ohm meter)
  • Tempatkan masing masing probe ke tiap tiap ujung kumparan stator
  • Baca hasil pengukuran yang ditunjukan oleh ohm meter
Dalam keadaan seperti ini AVO meter harus menunjukan adanya perubahan nilai yang artinya terdapat kontinuitas. Apa bila demikian Stator coil masih dalam keadaan baik.

Keterangan: Apa bila AVO meter menunjukkan tidak adanya perubahan nilai, artinya stator coil dalam keadaan open sirkuit/lilitannya putus.

2. Pemeriksaan Hubungan Dengan Masa

Periksa hubungan

Dimana langkah atau cara melakukan pemeriksaan hubungan dengan masa:

  • Ukur menggunakan AVO meter/Multitester
  • Arahkan selector AVO meter ke posisi OHM (ohm meter)
  • Hubungkan satu probe ke ujung kumparan stator dan satu lagi ke stator core
Dalam keadaan seperti ini AVO meter harus menunjukan tidak adanya perubahan nilai yang artinya tidak terdapat kontinuitas. Apabila demikian tidak terjadi kebocoran arus.

Keterangan: Apabila AVO meter menunjukkan adanya perubahan nilai, artinya terdapat kebocoran arus listrik pada kumparan.

Pemeriksaan Dioda/Rectifier

Dioda merupakan salah satu komponen dari sistem pengisian, persisnya terpasang menyatu didalam alternator. Fungsi dari Dioda alternator tersebut adalah untuk mengubah arus AC (arus bolak balik) menjadi arus DC (arus searah). Pada alternator terdapat 2 jenis dioda yaitu dioda positif dan dioda negatif. Keduanya memiliki cara pemeriksaan yang berbeda.

1. Pemeriksaan Dioda Positif

Posisi 1
Pemeriksaan dioda positif

Dimana langkah atau cara melakukan pemeriksaan dioda positif:

  • Ukur menggunakan AVO meter/Multitester
  • Arahkan selector AVO meter ke posisi OHM (ohm meter)
  • Hubungkan probe positif pada terminal positif dan probe negatif pada salah satu ujung kumparan stator
  • Periksa hasil pembacaan OHM meter
  • Pastikan tidak ada kontinuitas
Dalam keadaan seperti ini OHM meter harus menunjukan tidak adanya perubahan nilai/apabila menggunakan AVO meter analog maka pointer harus tidak menunjukkan adanya pergerakan.

Posisi 2
 Alternator merupakan salah satu komponen yang memiliki peranan penting di sistem pengisia Cara Pemeriksaan Komponen Alternator

Dimana langkah atau cara melakukan pemeriksaan dioda positif:

  • Ukur menggunakan AVO meter/Multitester
  • Arahkan selector AVO meter ke posisi OHM (ohm meter)
  • Hubungkan probe negatif pada terminal positif dan probe positif pada salah satu ujung kumparan stator
  • Periksa hasil pembacaan OHM meter
  • Pastikan terdapat kontinuitas
Dalam keadaan seperti ini OHM meter harus menunjukan adanya perubahan nilai/apabila menggunakan AVO meter analog maka pointer akan menunjukkan adanya pergerakan.

2. Pemeriksaan Dioda Negatif

Posisi 1

Cek dioda negatif

Dimana langkah atau cara melakukan pemeriksaan dioda negatif:

  • Ukur menggunakan AVO meter/Multitester
  • Arahkan selector AVO meter ke posisi OHM (ohm meter)
  • Hubungkan probe positif pada terminal negatif dan probe negatif pada salah satu ujung kumparan stator
  • Periksa hasil pembacaan OHM meter
  • Pastikan terdapat kontinuitas
Keterangan: Segera tukar Rectifier/dioda apabila tidak menunjukkan kontinuitas

Posisi 2
Periksa Dioda Negatif
Saat pemeriksaan dioda negatif, apabila posisi probenya dibalik (probe negatif ditempatkan di terminal negatif dan probe positif pada ujung kumparan stator) harus menunjukkan tidak adanya kontinuitas.

Keterangan: Apabila pada pemeriksaan ini AVO meter menunjukkan adanya kontinuitas, maka rectifier/dioda harus ditukar dengan bagus.

Demikian cara pemeriksaan komponen alternator sistem pengisian. Semoga bermanfaat.

Post a Comment for "Cara Pemeriksaan Komponen Alternator"