Mengevaluasi Pasca-Produksi Video, Animasi dan/atau Musik Digital

Mengevaluasi pasca-produksi video, animasi dan/atau musik digital - Kegiatan pascaproduksi pada dasarnya adalah kegiatan menyunting (editing). Editing video merupakan proses menyusun dan menata hasil rekaman gambar menjadi satu keutuhan berdasakan naskah.

Pasca-Produksi Video, Animasi dan/atau Musik Digital

Pekerjaan ini meliputi capturing/importing, pemotongan, penggabungan, penyisipan gambar, transisi, dan gambar pendukung lainnya serta pemaduan suara.

Setelah semua tahap produksi sudah dilewati yaitu pengambilan gambar dan video dirasa sudah lengkap, barulah masuk pada tahap pasca produksi, yaitu proses mengedit video. Pada proses ediring penulis mengguanakan software Adobe Premiere CC.

1. Capturing/Importing

Proses memindahkan hasil rekaman gambar dari kamera ke perangkat editing dapat dilakukan dengan cara capturing/importing. Capturing dilakukan bila hasil rekaman tidak berupa file video, sedangkan importing dilakukan bila hasil rekaman berupa file video yang dapat dibaca oleh perangkat editing.

2. Pemotongan dan Pemaduan Gambar

Proses memotong hasil rekaman gambar untuk mendapatkan hasil potongan video yang lebih baik.

3. Pengaturan Transisi

Transisi merupakan bentuk perpindahan antarpotongan gambar untuk menjaga kontinuitas gambar, membentuk suasana, pembeda waktu dan tempat. Jenis-jenis transisi adalah sebagai berikut.

1) Cut/Cut To
Cut berfungsi sebagai perpindahan atau transisi dari satu gambar atau adegan ke adegan yang lain secara langsung. Cut digunakan untuk: menyatakan kesinambungan cerita; menggambarkan detail objek; menciptakan suasana kejadian tegas, tegang, atau semangat.

2) Dissolve
Dissolve berfungsi sebagai jembatan potongan gambar yang secara berangsur - angsur terjadi perpindahan gambar. Dissolve digunakan untuk: menciptakan suasana kejadian romantis, halus, mengalir, sedih; menyatakan waktu lampau atau lamunan masa depan yang menyatu dengan adegan yang berjalan.

3) Wipe
Wipe berfungsi sebagai transisi yang menggantikan gambar dengan gambar berikutnya dengan cara bergerak dari satu sisi ke sisi lain menggunakan pola bentuk tertentu. Wipe digunakan untuk: menciptakan suasana ceria, bahagia, glamour; memberikan kesan retro.

4) Fade/Fading
Fading berfungsi sebagai transisi yang menggantikan gambar dari gelap perlahanlahan menjadi terang (fade in) atau dari gambar terang berubah secara berangsurangsur menjadi gelap (fade out). Fade berfungsi untuk: sebagai awal dari sebuah adegan; membedakan perubahan waktu.

4. Pemaduan Suara

Pemaduan suara adalah proses memadukan suara latar ke dalam track audio dengan gambar yang sudah tersusun.

5. Rendering

Proses akhir penyatuan hasil editing menjadi satu kesatuan video yang utuh.

6. Editing

Untuk melakukan sebuah penyuntingan (editing) video diperlukan peralatan komputer/laptop dan menggunakan aplikasi editing video. Terdapat banyak aplikasi editing video saat ini. Pada pembahasan ini akan dicontohkan penyuntingan menggunakan

1) Windows Movie Maker.

Windows Movie Maker adalah perangkat lunak yang merupakan bagian dari Windows Live Essentials. Fungsi utama program ini untuk melakukan olah digital terhadap gambar bergerak (video), misalnya untuk menambahkan efek visual, atau menambahkan redaksi singkat yang berhubungan dengan video yang sedang disunting.

Format file hasil rekaman yang dapat diimpor ke Windows Movie Maker adalah:
  • File video berformat: .asf, .avi, .wmv, .mp4, .mpeg, .mpg, .m1v, .mp2, .mov.
  • File audio berformat: .wav, .asf, .aif, .aifc, .aiff, .mp3, m4a.
  • File Windows Media berformat: .asf, .wm, .wma, .wmv.
  • File gambar berformat: .bmp, .jpg, .jpeg, .jpe, .jfif, .gif, .png, .ico.
Program ini memiliki berbagai fitur dasar penyuntingan video yang sangat sederhana, namun sudah mencukupi bagi para pengguna pemula.


Harap diingat, untuk memulai editing dengan Windows Movie Maker video harus sudah ada di PC/Komputer yang akan digunakan untuk editing. Program ini merupakan program yang secara otomatis sudah terinstal pada Windows Xp dan Vista sedangkan untuk Windows 7, 8 dan 10 pengguna perlu melakukan instalasi terlebih dahulu.

Semejak tahun 2012, Windows Movie Marker menjadi bagian dari Windows Essentials 2012, akan tetapi pada tanggal 10 Januari 2017 pihak Windows menyatakan mengakhiri dukungan untuk program ini. Namun masih dapat mengunduhnya pada situs

http://www.itechtics.com/windows-essentials-2012-download-links/

Siapa pun yang ingin mengunduh program tersebut dapat memilih berbagai bahasa, pilihlah program dalam bahasa English (default) atau Indonesia.

Ketika meng-install file Windows Essentials 2012, akan terdapat beberapa pilihan instalasi sebagai berikut.
  • One Drive.
  • Mail.
  • Writer.
  • Messager.
  • Photo Gallery and Movie Marker.
Pilihlah Photo Gallery and Movie Marker. Jika instalasi berhasil, dapat mulai menggunakan Movie Maker untuk editing video. Pada penjelasan ini digunakan dua bahasa, Indonesia (Ingris).

Bukalah Movie Marker, maka akan tampil antarmuka sebagai berikut.
 Kegiatan pascaproduksi pada dasarnya adalah kegiatan menyunting  Mengevaluasi Pasca-Produksi Video, Animasi dan/atau Musik Digital
Gambar 2.10 Jendela utama Movie Marker versi 2012
Keterangan:
  1. Ribbon. Berisi tab Home, tab Animation, tab Visual Effects, tab Project, tab View, dan tab Edit.
  2. Preview pane. Berfungsi untuk menampilkan video yang sedang disunting pada frame tertentu yang lebih spesifik.
  3. Storyboard panes. Merupakan jendala kerja dan tempat dimana melakukan editing video.
  4. Play. Tombol yang dapat digunakan untuk menjalankan video yang sedang disunting. Klik tombol Previous frame atau Next frame untuk bergerak per-frame video.
  5. Zoom bar. Untuk mengatur skala tampilan video di storyboard.
Sebelum memulai editing video, simpanlah proyek movie maker yang dibuat agar dapat memodifikasi kembali apabila diperlukan.
Klik tombol Simpan Proyek (Save project), shortcut (CTRL+S) atau klik File, pilih Simpan Proyek (Save Project).
Tentukan lokasi penyimpanan, ketik nama file proyek, misalnya “Visualisasi Konsep - Kaliandra” kemudian tekan tombol Simpan (Save).
Pada antarmuka awal, banyak fitur yang belum bisa digunakan (disable).
Untuk melakukan editing video, harus menambahkan video dengan cara klik Tambah video dan foto (Add video and photos) yang berada di tab Beranda (Home).

Akan tampil kotak dialog Add Video and Photos, pilih video yang akan dimodifikasi, misalnya dipilih video dengan nama “Push up.mp4”. Kemudian klik tombol Buka (Open).

Gunakan fitur sebagai berikut, untuk melakukan editing pada video yang ditambahkan.
Alat pangkas (Trim tool), yang dapat digunakan untuk memotong video. Video yang tidak digunakan akan dihapus dari storyboard. Caranya klik tab Edit, klik Trim tool.

Maka, akan muncul menu Trim, tentukan titik awal (Set start point) dan titik akhir (Set end point). Jika sudah simpan dengan menekan tombol Save Trim.

Hasilnya adalah sebagai berikut.
Pecah (Split), yang dapat digunakan untuk membagi/memecah video. Fitur ini masih terdapat pada tab Edit, yang berada di samping kiri Trim Tool.
Ketika membagi video, akan terdapat batas bagian yang dipecah.
Mempercepat (Speed up) atau memperlambat (Slow down), untuk mempercepat atau memperlambat laju video.
Pilih Speed pada kelompok Adjust, tentukan tingkat kecepatan yang diinginkan.


Setelah memodifikasi pada bagian video, musik juga dapat ditambahkan dengan cara klik tombol Tambah musik (Add music), misalnya dipilih “Renewal.mp3”. Klik tombol Open untuk membukanya.
Setelah musik ditambahkan, akan muncul tab baru Music Tool Option, selanjutnya dapat melakukan hal-hal sebagai berikut.
1) Mengatur musik Fade in atau Fade out. dapat diatur pada kelompok Audio. Dari keduanya terdapat pilihan dari none, slow, medium, dan fast.
2) Mengatur volume audio pada musik dengan cara klik Music Volume yang berada di sebelah kiri Fade in/Fade out.
3) Mengatur posisi awal dan akhir musik, yang dapat dilakukan dengan cara menentukan

Set start time, Set start point, dan Set end point yang berada di kelompok Editing.
Judul (Title), Keterangan (Caption), dan Daftar nama (Credits) dapat ditambahkan jika dibutuhkan. Caranya adalah tentukan bagian video yang akan diberi teks, kemudian pilih yang dibutuhkan. Misalnya ditambahkan Caption penjelas “Bagaimana ya solusinya?”.

Terdapat berbagai jenis Credits yang dapat digunakan, yaitu meliputi Daftar nama (Credits), Sutradara (Director), Dibintangi (Staring), Lokasi (Location), dan Musik pengiring (Soundtrack).
Memilih tema, dilakukan dengan klik tema di AutoMovie Themes.
Menambahkan transisi video yang berada di tab animasi (Animations). Pilihlah jenis transisi sesuai dengan kebutuhan di kelompok Transitions. Selain itu, tersedia juga pilihan untuk Pan and Zoom di sebelah kanannya.

Apabila pengaturan dirasa sudah cukup, simpan video yang telah dibuat dengan cara menekan Simpan film (Save Movie) atau melakukan pengaturan sesuai dengan kebutuhan.
Pengaturan yang disediakan antara lain yaitu Recommended setting, Common setting, Phone and Device settings, Tablet setings, Website settings, dan Audio only settings.

Setelah itu, muncul kotak dialog Save Movie, tentukan nama file, dengan format (*.mp4 atau *.wmv). Klik tombol Save untuk mengakhiri proses penyimpanan.

Hal yang harus diperhatikan pada editing video
• Apabila format file video tidak didukung/tidak support oleh aplikasi editing, pemformatan file video dapat menggunakan aplikasi pengkonversi video, misalnya: Format Factory, Any Video Converter, dan lain-lain).
• Ketika melakukan editing video, pastikan kontinuitasnya terjaga supaya mendapatkan hasil yang maksimal.

Contoh Mengevaluasi pasca-produksi video, animasi dan/atau musik digital Video campaign

A. Persiapan Bahan Editing

Yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah memilih satu persatu video dan memisahkan video yang layak dipakai ke dalam folder good agar memudahkan saat proses editing, karena video yang akan dipakai sudah dipisahkan dari video yang tidak terpakai. Sehingga saat proses editing berlangsung penulis tinggal menyesuaikan story line.

B. Proses Editing Film

Dalam proses editing video penulis menggunakan software Adobe Premiere CC, software ini dipilih dengan tujuan agar film yang dihasilkan bisa lebih maksimal, dalam proses edit video penulis menerapkan konsep cerita yang ringan dan sesuai dengan konsep awal agar mudah dipahami oleh pemirsa.

Hal pertama yang dilakukan saat proses edit berlangsung adalah, memasukan video yang sudah di sortir satu-persatu sesuai dengan alur yang ada pada storyline dan merangkai hasil wawancara dari pecinta durian agar sesuai dengan alur sehingga maksud dari apa yang mereka sampaikan dapat diterima dengan gamblang oleh pemirsa, setelah itu dalam setiap transisi segmen akan diberi keterangan agar pemirsa mengetahui setiap pergantian segmen akan membahas tentang apa.

Guna melengkapi konten video yang berisi wawancara dengan pecinta durian, penullis menempatkan video aktifitas petani durian, sehingga pemirsa memahami situasi yang terjadi di desa kaligono. Sedangkan dalam penempatan backsound penulis memilih backsound yang sekiranya
pantas untuk diperdengarkan kepada semua kalangan dan cocok 

C. Uji Publik

Setelah keseluruhan Video Campaign selesai diproduksi dan ditempatkan pada bagian masing-masing, Penulis melakukan uji publik video campaign durian sumber kesejahteraan tersebut dengan cara menyebar dan meminta masyarakat untuk mengisi kuesioner penilaian.

Hasil penilaian yang didapat dari masyarakat melalui kuesioner akan dikumpulkan dan disimpulkan untuk mengetahui hasil akhir dari perancangan video campaign durian sumber kesejahteraan di Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, tersebut apakah berhasil meningkatkan daya tarik masyarakat ataukah tidak.

Berdasarkan hasil uji publik yang penulis lakukan, penulis mendapatkan kesimpulan bahwa video campaign berdurasi dua menit empat puluh enam detik dengan kualitas audio dan video yang jernih ini sangat menarik khayalak, pesan yang disampaikan juga sesuai sehingga khalayak mudah memahami, video campaign ini telah memenuhi etika dan layak untuk di publikasikan.

Kekurangan dari video campaign ini yaitu publik hanya memperhatikan bahasa percakapan yang ada dalam video campaign tanpa melihat dulu bahwa percakapan dalam bahasa jawa tersebut sudah disertakan dengan terjemahan kedalam bahasa indonesia.

Dan yang terakhir pada bagian pasca produksi adalah penyerahan hasil perancangan video campaign dan penilaian uji publik kepada pihak Dinas Pertanian Holticultura Kabupaten Purworejo dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana

Demikian pembahasan materi Mengevaluasi Pasca-Produksi Video, Animasi dan/atau Musik Digital kali ini. Semoga bisa membantu.

Post a Comment for "Mengevaluasi Pasca-Produksi Video, Animasi dan/atau Musik Digital"